Dalam budidaya padi, hasil panen berlimpah merupakan impian bagi seluruh petani padi. Banyak petani yang belum menguasai teknik perhitungan perkiraan produksi padi pada lahan mereka. Perkiraan produksi kebanyakan hanya mengandalkan pengamatan visual dan mempercayakan perkiraan hasil dengan metode penaksiran produksi oleh penebas atau tengkulak yang hasilnya sangat subjektif dan tidak bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya secara ilmiah.
Pada dasarnya ada beberapa metode ilmiah yang dapat digunakan untuk melakukan perkiraan produksi padi. Dibawah ini kami akan uraikan 2 metode sederhana yang paling banyak digunakan dalam menentukan atau memperkirakan produksi padi.
A. Metode Ubinan
Metode ubinan adalah teknik yang paling banyak digunakan untuk memperkirakan produksi padi. Metode ini menggunakan teknik sampling hasil panen dengan luasan tertentu (umumnya 2,5 x 2,5 m). Teknik ini banyak dilakukan oleh petugas dari penyuluh atau dinas pertanian dan petugas perusahaan pestisida/pupuk/alsintan pertanian dalam mengukur produksi pada kegiatan panen raya ataupun kegiatan rutin lainnya. Pada teknik ubinan, perkiraan produksi dilakukan pada saat padi sudah siap untuk dipanen. Waktu yang tepat untuk melakukan teknik ubinan yaitu pukul 09.00 s.d. 12.00.
Alat dan bahan yang diperlukan dalam metode ubinan, terdiri dari :
- Square ubinan (biasanya berukuran 2,5 x 2,5 m), atau bisa dibuat menggunakan tali atau batang bambu/besi berukuran 4 persegi
- Ukuran square ubinan disesuaikan dengan jarak tanam padi yang dipakai (lihat tabel)
- Alat memanen atau arit/sabit bergerigi
- Terpal untuk menampung hasil panen
- Alat perontok gabah atau bisa manual dirontokan dengan kaki
- Tampah
- Alat timbangan gantung/duduk
- Karung
- Alat tulis
Cara melakukan metode ubinan :
- Tentukan 2 atau 3 titik lokasi ubinan dalam hamparan lahan yang akan diukur secara acak
- Hindari tanaman tepi atau pinggir sebagai titik sampling ubinan
- Letakkan square ubinan pada titik yang sudah ditentukan. Perhatikan batas titik tepi alat ubinan diusahakan berada pada titik tepi rumpun padi.
- Panen per titik bagian yang sudah ditandai alat ubinan
- Letakkan hasil panen pada terpal, kemudian rontokkan
- Pisahkan gabah dengan jerami menggunakan tampah dan masukkan dalam karung
- Timbang dan catat setiap titik hasil ubinan
- Lakukan hal sama untuk titik lainnya
Cara perhitungan :
- Misal setiap titik ubinan didapatkan data sebagai berikut
- Titik 1 = 5,5 kg
- Titik 2 = 4,5 kg
- Titik 3 = 5 kg
- Rata-rata = (5,5+4,5+5)/3 = 5 kg
- Jarak tanam padi digunakan untuk menentukan faktor pengali hasil ubinan. Misal jarak tanam 25 cm x 25 cm, maka faktor pengalinya adalah 1600 (lihat tabel).
- Rumus ubinan adalah :
Perkiraan Produksi = Bobot ubinan x faktor pengali
Perkiraan Produksi = 5 kg x 1.600 = 8.000 kg = 8 Ton
B. Metode Perhitungan 4 Faktor Komponen Produksi
Perkiraan produksi juga bisa dihitung dengan menggunakan perhitungan 4 faktor komponen produksi, yaitu :
- Ukuran jarak tanam
- Jumlah anakan produktif per rumpun
- Jumlah bulir per malai
- Bobot per 1000 bulir
Teknik perhitungan menentukan 4 faktor tersebut adalah sebagai berikut :
- Perhitungan metode ini bisa dilakukan pada saat tanaman menjelang dipanen, ataupun jauh hari sebelum tanaman dipanen, sehingga lebih fleksibel dalam melakukan pengukurannya (dengan catatan, jika dilakukan sebelum waktu panen, perhitungan parameter bobot 1000 butir menggunakan bobot standar bulir panen, yaitu sekitar 25 – 30 gram per 1000 butir)
- Ukuran jarak tanam digunakan untuk menentukan populasi tanaman per hektar.
- Populasi dihitung dengan rumus = 10.000/(jarak tanam dalam meter)
- Jumlah populasi per hektar setiap jarak tanam yang digunakan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
- Jumlah anakan produktif ditentukan dengan cara menghitung jumlah anakan yang mengeluarkan malai
- Jumlah bulir per malai ditentukan dengan menghitung rata-rata jumlah bulir setiap malai pada rumpun/tanaman sampling
- Bobot 1000 butir dihitung dengan menimbang bobot 1000 butir gabah dari masing-masing tanaman/rumpun sampling.
Cara perhitungan metode 4 faktor komponen produksi, sebagai berikut :
- Pertama kita harus menentukan 2 lokasi atau titik (misal titik 1 dan titik 2).
- Jumlah populasi atau rumpun jika jarak tanam 25×25 cm adalah 160.000 rumpun/Ha
- Misal lokasi 1:
– Jumlah anakan per rumpun ada 14 anakan
– Jumlah bulir per malai ada 118 bulir
– Jumlah gram per 1000 bulir –> misal rata-rata sekitar 25 gram -
Misal lokasi 2 :
– Jumlah anakan per rumpun ada 16 anakan
– Jumlah bulir per malai ada 110 bulir
– Jumlah gram per 1000 bulir –> misal rata-rata sekitar 35 gram - Rata-rata dari kedua lokasi adalah:
-
– Jumlah anakan per rumpun  = (14+16):2  = 15 anakan
– Jumlah bulir per malai  =(118+110):2  = 114 bulir
– Jumlah gram per 1000 bulir  = (25+35):2  = 30/1000 bulirRumus = (jumlah rumpun per Ha) x (jumlah anakan) x (jumlah bulir) x (berat per 1000 bulir)
= (160.000) x (15) x (114) x (30/1000)
= 8.208.000 gram =Â 8.208 kg/Ha
=Â 8,208 ton/Ha GKP
Demikian dua teknik perhitungan parameter produksi pada tanaman padi. Selamat mencoba.
(Dirangkum dari berbagai sumber)
HRY
Mantap pak
LikeLike
Thank you pak
LikeLike
Nyoba ah makin banyak cara makin mantap
LikeLike
Selamat mencoba… Jangan lupa untuk hasil melimpah, pakai GibGro 10 SP ya ^_^
LikeLike
Saya minta referensii nya ya.. buat tugas pak.. makasiih
LikeLike
Minta daftar referensi.
LikeLike
Untuk referensi utama, silakan dibuka di web resmi dinas pertanian, tanaman pangan dan BPTP. Terima kasih sudah berkunjung.
LikeLike
https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/07/31/menghitung-perkiraan-produksi-panen-padi/ sumbernya dari situ
LikeLike
Sumbernya saya rangkum dari berbagai sumber. Terima kasih
LikeLike